Uji tarik, juga dikenal sebagai pengujian tegangan atau tensile strength, adalah pengujian bahan dasar dan uji rekayasa dimana sampel akan diletakan ke dalam sebuah alat yang kemudian diberikan tegangan sampai pada titik putus atau titik getas. Pada pengujian ini biasanya yang menjadi pengamatan adalah kekuatan tarik utama, kekuatan putus, perpanjangan maksimum dan pengurangan luas area yang mengalami tarikan.

Uji tarik paling sering dilakukan di laboratorium pengujian material. ASTM D638 adalah salah satu protokol pengujian tarik yang paling umum digunakan. ASTM D638 dimaksudkan untuk mengukur sifat tarik plastik termasuk kekuatan tarik utama, kekuatan luluh, elongasi dan rasio Poisson.

Mesin pengujian yang paling umum digunakan dalam pengujian tarik adalah mesin uji universal. Jenis mesin ini memiliki dua komponen; satu disesuaikan dengan panjang spesimen dan yang lainnya berfungsi untuk menerapkan tegangan pada benda uji dengan cara di dorong.

Uji tarik kadang dilakukan untuk mengetahui atau menentukan beberapa hal seperti :

  • Memilih bahan yang bisa di aplikasikan pada sebuah material yang terlalu ringkih. Sebagai contoh plastik biodegradable.
  • Memprediksi bagaimana suatu bahan jika diberikan Gaya Secara : Wajar dan Berlebihan.
  • Menentukan atau melakukan verifikasi apakah sebuah materi memenuhi standar regulasi dalam sebuah negara untuk digunakan sebagai bahan baku sebuah produk.
  • Menyediakan data guna sarana perbandingan teknis.
  • Memberikan bukti dalam proses hukum.

Cara melakukan uji spesimen

Spesimen standar disiapkan dalam bentuk bulat atau persegi sepanjang panjang pengukur, tergantung pada standar yang digunakan. Kedua ujung spesimen harus memiliki panjang dan kondisi permukaan yang cukup sehingga mencengkeram selama pengujian. Panjang pengukur awal Lo adalah standar (di beberapa negara) dan bervariasi dengan diameter (Do) atau luas penampang (Ao) dari spesimen.

Sebuah alat uji tarik universal yang digunakan untuk melakukan uji ini di ketahui ada dua jenis: bertenaga hidrolik dan bertenaga elektromagnetik. Mesin harus memiliki kemampuan yang tepat untuk menguji spesimen yang diuji. Ada empat parameter utama: kapasitas kekuatan, kecepatan, ketepatan dan akurasi Kapasitas kekuatan mengacu pada fakta bahwa mesin harus mampu menghasilkan kekuatan yang cukup untuk mematahkan spesimen.

Mesin harus dapat menerapkan gaya dengan cepat atau cukup lambat untuk benar meniru aplikasi yang sebenarnya. Akhirnya, mesin harus mampu mengukur secara akurat dan tepat panjang dan gaya pengukur yang diterapkan; misalnya, sebuah mesin besar yang dirancang untuk mengukur perpanjangan panjang mungkin tidak bekerja dengan bahan rapuh yang mengalami elongasi pendek sebelum patah.