kota tua dengan sejuta kata dan sejuta cerita

Jakarta, sebagai pusat ibu kota telah mencuri perhatian banyak orang. Bukan hanya karena memiliki status sebagai ibu kota negara, tetapi karena banyak cerita yang tersimpan di dalamnya hingga berbagai wisata-wisata sejarah ataupun keindahan wisata alam lainnya.

Sebelum bernama Jakarta, ibu kota ini sempat 13 kali merubah namanya mulai dari Sunda Kelapa, Jayakarta, Stad Batavia, Kota Praj’a Jakarta, dll. Semua ini berlalu sembari menjadi sejarah perjalanan panjang yang disematkan pada kota yang tidak pernah tidur.

Tak jarang, kelebihan inilah yang menjadi magnet bagi para wisatawan mancanegara hingga masyarakat lokal untuk berkeliling dan menghabiskan waktu di tempat-tempat terbaik sambil mengabadikan momen kebersamaan bersama keluarga.

Membicarakan Nama Kota Jakarta akan selalu identik dengan Kota Tua

kota tua

Di sini terdapat babyak bangunan bersejarah yang memiliki sejarah kelam yang cukup panjang, cukup banyak bangunan tua dengan gaya klasiknya yang menjadi saksi bisu para pejuang negara dan hingga kini masih dilestarikan serta dijaga dengan baik.

Tengok saja Museum Fatahillah di dalamnya terdapat area penjara bawah tanah yang sempat digunakan untuk menahan para pemberontak pada zaman pemerintahan Belanda. Di samping itu, terdapat juga loceng yang masih berdiri gagah yang berperan sebagai penentuan waktu eksekusi mati. Nuansa mistis nan seram masih kerap dirasakan oleh mereka yang memiliki kepekaan lebih terhadap hal-hal di luar nalar ini.

Baca juga: Tips Lengkap Menyewa Mobil Sewaktu Liburan

Ada juga nama Toko Merah yang konon sering digunakan sebagai tempat uji nyali karena dulunya tempat ini dijadikan sebagai ajang pembantaian. Karena rasa penasaran itulah, tak sedikit orang yang mau masuk dan melihat bagaimana kondisi Toko Merah yang namanya sudah terkenal di mana-mana.

Ada juga Museum Bank Indonesia yang di dalamnya terdapat koleksi uang-uang zaman peninggalan penjajahan dari masa ke masa hingga mata uang Rupiah yang sudah tidak lagi beredar di masyarakat.

Perlu diketahu bahwa sebelum ditetapkan menjadi sebuah museum, tempat ini awalnya merupakan sebuah rumah sakit yang bernama Binnen Hospital. Kemudian, barulah pada tahun 1828 ditetapkan menjadi Bank De Javashe Bank (DJB).

Lalu, tahun 1953 Bank De Javashe Bank (DJB) dirubah namanya menjadi bank Sentral Indonesia atau yang lebih umum disebut dengan Bank Indonesia. Tepatnya pada tahun 1962, BI berpindah gedung dan membiarkan gedung lama kosong begitu saja.

Namun, setelah beberapa tahun akhirnya menjelang pergantian tahun 2006, tepatnya tanggal 15 Desember, gedung ini mulai secara resmi dijadikan museum dan dilestarikan agar tetap menjadi sejarah bagi bangsa Indonesia.

Masih terdapat berbagai wisata unik di Kota Tua yang bisa kamu jelajahi, seperti:

1. Museum Wayang
2. Museum Seni Rupa dan Keramik
3. Pelabuhan Sunda Kelapa
4. Tugu Jam Kota Tua Jakarta
5. Cafe Batavia
6. Gedung Arsip Nasional
7. Gedung Chandranaya

Nah, bagi kamu yang tertarik untuk berkeliling Kota Tua di Jakarta, pastikan kamu memiliki waktu liburan yang cukup untuk bisa mendapatkan pengalaman baru dan banyak koleksi foto-foto terbaik di sini. Bila perlu, Anda bisa menggunakan jasa sewa mobil untuk bisa menjangkau seluruh lokasi bangunan & berbagai wisata di Kota Tua.

Daripada hanya membaca ceritanya saja, yuk langsung berwisata ke Kota Tua 🙂