Dalam proses perancangan pabrik kimia, kita akan menemukan istilah perhitungan laju alir bahan baku atau dikenal sebagai feed, sebagai salah satu variabel untuk menentukan jumlah yield produk yang dihasilkan melalui serangkaian proses baik melalui reaktor kimia atau menggunakan alat proses lainnya.

Fluida merupakan istilah serapan dari bahasa Inggris, Fluid (cairan). Namun dalam istilah dilapangan, fluida serig diartikan sebagai komponen yang memiliki tekanan seperti cairan atau gas, mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah dalam sebuah serangkaian proses. Fluida tidak akan mengalami perubahan molekul atau massa, sehingga akan lebih mudah mengawasi perubahan lajur alir fluida melalui perbedaan kecepatan tekanannya.

Baca Liquid Control Distributor Yang Terbaik

Untuk itu, seorang engineer memiliki kemampuan untuk menghitung laju aliran. Dengan tujuan bisa memprediksikan jumlah yield yang diproduksi atau dihasilkan dari sejumlah bahan baku yang masuk. Dalam menghitung laju aliran fluida, seorang engineer akan melihat neraca acuan berupa flow meter yang dipasang pada satu jalur intake, entah pada bagian inlet maupun outlet. Dengan jenis flowmeter yang berbeda-beda, seorang engineer akan berpegang teguh pada satu konsep perhitungan laju alir, yaitu perhitungan debit yang melalui sejumlah luas area pipa per satuan waktu atau dikenal dengan kontinuitas.

Q = A1  x v1 = A2 x v2

Dimana = Q – Debit alir dalam satuan meter/detik

A – Luas permukaan dalam satuan cm

v – Kecepatan alir

Menghitung Aliran Fluida Pada Flowmeter PD

Positive Displacement flowmeter merupakan salah satu jenis flowmeter yang banyak ditemukan di distributor flowmeter jakarta digunakan sebagai pembacaan laju aliran fluida di beberapa proses. Bukan tanpa alasan, flowmeter ini termasuk yang penggunaan dan perawatannya paling mudah, serta harganya yang murah. Untuk menghitung aliran fluida pada flowmeter PD, ada sebuah contoh kasus yang bisa anda cermati sebagai berikut :

Sebuah saluran pipa, memiliki inner-diameter pada titik 1 dan 2 sebagai beikut : 12 inch dan 18 inch. Jika air mengalir pada oulet titik 2, dengan kecepatan aliran 16,6 ft/s. Berapakah Kecepatan aliran pada titik 1 (inlet feed)?

Dengan menentukan diferensiasi persamaan kontinuitas kecepatan laju alir kita bisa mendapati bahwa kecepatan aliran pada inlet feed adalah 37,35 ft/s. Dengan menetapkan nilai ini, seorang engineer mampu memprediksikan apakah di proses selanjutnya ia membutuhkan alat untuk meningkatkan jumlah debit aliran atau tidak.